PENERAPAN
AKAR
PERSAMAAN NON LINEAR PADA BIDANG FISIKA
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah: Metode Analisis Numerik
Dosen
Pengampu: Any Muanalifah, M. Si

Disusun Oleh :
1. Sulis Istianah (113511027)
2. Lia Fitriana (113511047)
3. Rif’atul Hasanah (113511056)
4. Yohana Herawati (123511067)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG

BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tidak semua permasalahan matematis dalam penarikan akar persamaan
nonlinear dapat diselesaikan dengan mudah atau dapat diselesaikan dengan
menggunakan perhitungan biasa. Contohnya dalam persoalan yang melibatkan model
matematika yang sering muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, bidang
fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa. Seringkali model
matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak idealis atau rumit. Model
matematika yang rumit ini adakalanya tidak dapat diselesaikan dengan metode
analitik yang sudah umum untuk mendapatkan solusinya. Metode analitik disebut
juga metode sejati karena memberi solusi sejati atau solusi yang sesungguhnya,
yaitu solusi yang memiliki galat ( error ) sama dengan nol. Metode analitik
seringkali hanya unggul untuk sejumlah persoalan yang memiliki tafsiran
geometri sederhana, padahal persoalan yang mincul dalam dunia nyata sering
melibatkan bentuk dan proses yang rumit. Akibatnya nilai praktis penyelesaian
metode analitik menjadi terbatas.
Bila metode analitik tidak dapat lagi diterapkan, maka solusi
persoalan sebenarnya dapat dicari dengan metode numerik. Metode numerik adalah teknik yang digunakan untuk
memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi
perhitungan / aritmatik biasa ( tambah, kurang, kali dan bagi ). Secara
harafiah metode numerik memiliki arti sebagai cara berhitung dengan menggunakan
angka – angka. Metode numerik yang berangkat dari pemakaian alat bantu hitung
merupakan alternatif yang baik dalam menyelesaikan persoalan – persoalan
perhitungan yang rumit, saat inipun telah banyak yang menawarkan program –
program numerik sebagai alat bantu perhitungan. Dengan menggunakan metode numerik permasalah non
linear yang sangat rumitpun bisa terpecahkan dengan cepat menggunakan
algoritma-algoritma pada metode tertentu di dalamnya. Contohnya dalam penyelesai persamaan non linear pada materi
gerak parabola, dan suara pada ilmu fisika


Kedua persoalan fisika terkait gerak parabola dan suara
diatas akan sulit dikerjakan jika menggunakan cara manual, karena terlalu rumit
maka menggunakan metode numerik dan dengan alat bantu mathlab, agar penyelesain
soal tersebut mudah dan tidak memakan waktu yang sangat lama. Di dalam
matematika numerik terdapat metode-metode yang sangat variasi dalam
menyelesaikan soal contohnya adalah falsi,metode falsi biasanya digunakan dalam
persamaan non linear. Metode falsi dipilih karena keakuratannya dengan tingkat
eror yang sangat rendah dan lebih cepat dalam mendapatkan hampiran akar fungsi.
B.
Rumusan
Msalah
Bagaimana penerapan
akar-akar persaman nonlinear pada bidang fisika?
C.
Tujuan
Penelitian
Mengetahui
penerapan akar-akar persamaan non linear pada bidang fisika.
D.
Manfaat
Penelitian
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang berhubungan dengan bidang
fisika antara lain adanya gerakan, percepatan, dan juga kecepatan. Hal tersebut
memanfaatkan hukum-hukum fisika. Dengan adanya penelitian ini, maka hal tersebut
membuktikan bahwa bidang fisika sangat erat hubungannya dengan kehidupan
sehari-hari
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Regulasi Falsi
Sekarang ini banyak masalah matematis yang tidak dapat
terselesaikan dengan menghitung secara manual saja, karena itu munculah metode
numerik. Metode numerik adalah tehnik yang digunakan untuk memformulasikan
persoalam matematik, metode numerik berangkat dari pemakaian alat bantu
merupakan alternatif yang baik dalam menyelesaiakan persoalan yang sangat sulit
yang tidak dapat terselesaikan dengan hitungan manual., saat inipun telah
banyak menawarkan program-program numerik sebagai alat bantu perhitungan.
Metode numerik disajikan dalam bentuk algoritma-algoritma yang
dapat secara mudah dan cepat. Pendekatan
yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan analisis matematis,
sehingga dasar pemikirannya tidak keluar dari dasar pemikiran analitis, hanya saja
perhitungan yang mudah merupakan
pertimbangan dalam menggunakan metode numerik. Di dalam
metode numerik banyak sekali metode yang dikembangkan untuk menyelesaikan
berbagai soal yang sangat rumit, dengan tingkat error yang berbeda-beda. Salah
satunya adalah falsi, falsi digunakan karena memiliki
kelebihan yaitu tingkat errornya yang sangat
rendah. Metode numerik bisa menyelesaikan beberapa masalah terkait dengan ilmu
fisika, kimia, dan matematika, dan biasanaya masalah yang diangkat pada metode
numerik antara lain terkait dengan :
-
Menyelesiakan persamaan linear, ataupun non linear.
-
Menyelesaikan persamaan simultan dan multi variabel.
-
Menyelesaiakan
diferensial dan integral
-
Interpolasi
dan regresi
-
Masalah
multi variabel untuk menentukan nilai optimal yang tidak bersyarat, dan
lain-lain.
Dalam
menggunakan metode numerik tidak seintans yang kita bayangkan, ada beberapa tahap
yang harus dilakukan agar tidak terjadi masaalah dalam penyelesaian soal. Ada
enam tahap yang dilakukan dalam pemecahan persoalan dunia nyata dengan metode
numerik
1.
Pemodelan 4.
Pemrograman
2.
Penyederhanaan
model 5. Operasional
3.
Formulasi
numerik 6. Evaluasi
Metode
Falsi adalah metode pencarian akar
persamaan dengan memanfaatkan akar kemiringan dan selisih tinggi dari dua batas
range. [1]Seperti
halnya metode biseksi, metode ini bekerja secara iterasi dengan melakukan update range. Dengan metode regulasi falsi, dibuat garis lurus yang
menghubungkan titik (a, f(a)) dan (b,f(b)). Perpotongan garis tersebut dengan
sumbu x merupakan taksiran akar yang diperbaiki. Garis lurus tadi seolah-olah
berlaku menggantikan kurva f(x) dan memberikan posisi palsu dari akar. [2] Titik
pendekatan yang yang digunakan pada metode regulasi falsi adalah :

Dengan
kata lain nilai pendekatan
adalah nilai rata-rata range berdasarkan nilai
pendekatan


Algoritma metode Regulasi Falsi :
1.
Definisikan
fungsi
.

2.
Tentukan
batas atas (a) dan batas bawah (b).
3.
Tentukan
toleransi errornya (e) dan itersi maksimumnya (N).
4.
Hitung
Fa =
dan Fb= 


5.
Untuk
itersi i = 1 s/d n atau error> e
-
Hitung


-
Hitung


-
Hitung
error 

-
Jika
.
maka
jika tidak
dan 





6.
Akar
persamaan adalah x .
Secara
umum, metode rulasi falsi lebih cepat konvergensinya dibandingkan dengan metode
bagidua. Namun, pada beberapa kasus kecepatan konvergensinya justru lebih
lambat.

B.
Gerak Parabola
Salah
satu contoh gerak melengkung dengan percepatan konstan adalah gerak parabola
(peluru/proyektil). Gerak ini adalah gerak dua dimensi dari partikel yang
dilemparkan miring ke udara. Pengaruh gesekan udara, gerakan bumi, dan variasi
percepatan a karena gravitasi (diabaikan semua untuk mempermudah perhitungan).
Gerak peluru adalah gerak dengan percepatan konstan g yang berarah ke bawah,
dan tidak ada komponen percepatan dalam arah horizontal.[3] Contoh umum gerak
parabola ialah gerak benda yang dilemparkan keatas berbentuk sudut tertentu
terhadap permukaan tanah. Ketika benda dilemparkan keatas membentuk sudut
tertentu yang disebut sudut elevasi
lintasan yang ditempuh sudut tersebut berupa garis lengkung atau
parabola. Pada gerak parabola, gerak pada arah vertikal atau sumbu dipengaruhi
oleh percepatan konstan, maka pada arah sumbu terjadi gerak lurus berubah
beraturan. Sementara itu, gerak lurus bertuaran terjadi pada arah sumbu karena
arah ini tidak ada percepatan.

Gerak
parabola dapat dipandang dalam dua arah, yaitu gerak vertikal (sumbu y) yang
merupakan gerak lurus berubah beraturan, dengan gerak horizontal (sumbu x) yang
merupakan gerak lurus beraturan.
No
|
Persamaan gerak
arah-x
|
Persamaan gerak
arah-y
|
1
|
Vx=V0x+axt
|
Vy=V0y+ayt
|
2
|
x=x0+
![]() |
y=y0+
![]() |
3
|
x=x0+Voxt+
![]() |
y=y0+Voyt+
![]() |
4
|
![]() |
![]() |
Fungsi
gerak parabola cukup banyak misalnya dalam kimiliteran yaitu pada saat
menembakan rudal maupun mortir yaitu membantu rudal untuk bisa mencapai tempat
lawan dengan gerakan benda berbentuk parabola ketika di berikan kecepatan awal
dari ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horizontal sehingga
dapat mencapai tempat tertentu dan menembakkan kearah yang benar atau mencapai
tempat yang diinginkan rudal ataupun mortir
tersebut. Persamaan khusus gerak parabola ialah :

C.
Bunyi
(suara)
Definisi
yang paling umum dari bunyi (sound) adalah bahwa bunyi sebuah gelombang
longitudinal dalam suatu medium. Gelombang bunyi yang paling sederhana adalah
gelombang sinusoidal yang mempunyai frekuensi amplitudo dan panjang gelombang
tertentu.[4]
Jika
sebuah sumber bunyi dapat ditinjau sabagai sebuah titik, maka intensitas di
suatu jarak
dari sumber itu berbanding terbalik dengan
.
Ini secara langsung didapat dari kekekalan energi: jika daya keluaran dari
sumber itu adalah
,
maka intensitas rata-rata
melalui sebuah bola dengan jari-jari
dan luas permukaan
adalah







Intensitas
rata-rata
melalui sebuah bola dengan jari-jari
yang berbeda diberikan oleh pernyataan yang
serupa. Jika tidak ada energi yang diserap di antara kedua bola itu, maka daya
haruslah sama untuk keduanya, dan





Maka
intensitas
di sebarang jarak
berbanding terbalik dengan
.
Hubungan “kuadrat terbalik” ini juga berlaku untuk berbagai situasi aliran
energi lainnya dengan sebuah sumber titik, seperti cahaya yang dipancarkan oleh
sebuah sumber titik.[5]



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Permasalahan Pertama
Level suara L (decibels,db) pada suatu titik ditentikan dari jarak titik
tersebut dari sumber suara dan db level dari sumber suara. Hubungan diberikan
oleh persamaan:




Untuk
= 85 db dan
=
, tentukan jarak dari sumber suara lokasi di mana L= 20 db



Penyelesaian:
Untuk permasalahan di atas, dapat diselesaikan menggunakan regulasi falsi.
Diketahui:
Persamaan 




Ditanyakan: r.....?
Jawab:

Setelah persamaan tersebut terbentuk, selanjutnya dapat
diselesaikan dengan merode regulasi falsi.
o Buat grafik persamaan tersebut untuk menentukan batas
atas dan batas bawah dengan memisalkan r = x


Dari gambar diatas terlihat
bahwa grafik berada pasisi 0 yaitu diantara titik 25 dan 30. Sehingga dapat
ditetapkan batas bawah adalah 25 dan batas atas adalah 30
o Buat persamaan tersebut pada matlab

o Selanjutnya dapat dilihat hasinya

Dari tabel di atas dapat
diketahui akar pada persamaan tersebut adalah 25,7522
Kesimpulan
Jadi, jarak dari sumber
suara lokasi di mana L= 20 db adalah 25,7522 m
B.
Permasalahan Kedua
Sebuah meriam menembakkan
peluru dengan kecepatan V dengan kemiringan
. Posisi peluru diberikan oleh persamaan :


Untuk V = 500 m/s dan g = 9,81
m/
, berapa sudut kemiringan meriam untuk menembakkan target
pada posisi x = 175 m dan y = 20 m.

Penyelesaian:
Permasalahan di atas dapat
diselesaikan dengan metode regulasi falsi.
Diketahui:
V = 500 m/s
g = 9,81 m/

x = 175 m
y = 20 m
ditanyakan: sudut kemiringan (
).....?

jawab:


Setelah persamaan tersebut
terbentuk, selanjutnya dapat diselesaikan dengan merode regulasi falsi.
o Buat grafik persamaan tersebut untuk menentukan batas
atas dan batas bawah dengan memisalkan
= x



o Buat persamaan tersebut pada matlab

o Selanjutnya dapat dilihat hasinya


Dari tabel di atas dapat
diketahui akar pada persamaan tersebut adalah 89,5353
Kesimpulan
Jadi, besar sudut
kemiringan meriam adalah 25,7522 m.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode
regulasi falsi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam bidang fisika,
diantaranya:
1.
Menentukan jarak dari sumber suara ke
lokasi.
Dengan rumus;

2.
Menghitung
sudut kemiringan meriam untuk menembakkan target.
Dengan rumus:

B.
Saran
Demikian makalah kami, semoga selalu
bermanfaat bagi semua pembaca. Dalam pembuatan makalah ini, tentunya
kami masih terdapat banyak kesalahan baik dari segi isi, tata bahasa, dan
teknik penulisan. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan sebagai pedoman untuk
menyusun makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Samuel
D.Conte, Dasar-Dasar Analisis Numerik,
Jakarta: Erlangga, 1980
Rinaldi, Munir, Metode Numerik, Bandung : Informatika Bandung, 2008
Purwoko, Fendi, Fisika
2, Jakarta:Yudhistira 2006
Sears dan Zemansky, Fisika Universitas, Jakarta: Erlangga, 2005
Ko gambarnya gaada ya kenapa
BalasHapuskak, bisa bagi gambarnya
BalasHapuskak, bisa bagi file mentahnya?
BalasHapus