a.
Teori
Ausebel
yaitu membuat
pembelajaran yang bermakna membangun pengetahuan dari pengalaman sebelumnya,
riview atau pengulangan materi . contoh aplikasinya
Materi :
menemukan nilai phi yaitu 3,14 atau 22/7
Meriview
tentang mencari keliling lingkaran.
Menjiplak
sebuah barang yang berbentuk lingkaran.
Kemudian hitung
keliling lingkaran tersebut menggunakan metlin. Membagi lingkaran tersebut
menjadi ½ lingkaran yang sam besar.
Ukurlah diamter
lingkaran tersebut dengan penggaris
Menemukan nilai
phi yaitu keliling lingkaran di bagi dengan diameter lingkaran tersebut.
b.
Teori
pieget.
“Jika kita akan
memberikan pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik, maka kita harus
memperhatikan tingkat perkembangan berfikir anak tersebut.”
Tahapan :
a.
Tahap
sensori motor : umur 0-2 tahun
(Ciripokokperkembangannyaanakmengalamidunianyamelaluigerakdaninderanyasertamempelajaripermanensiobyek)
Padatahap sensorimotor,
intelegensianaklebihdidasarkanpadatindakaninderawianakterhadaptlingkungannya,
sepertimelihat, meraba, menjamak, mendengar, membaudan lain-lain.
b.
Tahap
Pra Operasional : umur 2-7 tahun
Ciripokokperkembangannyaadalahpenggunaan
symbol/bahasatandadankonsepintuitif)
Misalnya:
Pembelajaran di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK). Anak-anak hanya
diperkenalkan dengan bentuk. Misalnya pada kubus, hanya dikenalkan bentuknya
saja. Karena anak usia Taman Kanak-Kanak hanya mampu melihat gambar dan tidak
berbentuk penalaran atas pengalamannya sendiri.
c.
Tahap
operasi kongkret : umur 7 – 11/12 tahun.
(Ciri pokok perkembangannya anak mulai berpikir secara logis
tentang kejadian-kejadian konkret).
Misalnya :Pembelajaran ditingkat Sekolah Dasar (SD). Anak sudah
mulai dikenalkan tentang bangun ruang meliputi kubus, balok, tabung, dll.
Kemudian anak-anak dikenalkan bahwa dalam kubus memiliki panjang,
d.
Tahap
operasi formal: umur 11/12 ke atas.
(Ciri pokok perkembangannya adalah hipotesis, abstrak, dan logis)
Misalnya : -Pembelajaran ditingkat Sekolah Menengah (SMP dan SMU).
Siswa diajarkan mengetahui bentuk,
struktur, dan isi dari bangun-bangun ruang yang ada.Tiap-tiap bangun ruang itu
siswa diminta mengetahui cara menghitung luas sisi, volume serta bentuk
permukaan dengan mengetahui jaring-jaring dari bangun tersebut.
- pada jenjang SMA hanya diperdalam dengan mengkaji unsur-unsur
yang terdapat pada bangun ruang, disamping mengulangnya kembali pembelajaran
tersebut. Pembelajaran di SMU sudah sampai pada tingkat penalaran oleh
pengalaman sendiri.
- Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Mahasiswa di perguruan tinggi
lebih mendalami bangun ruang sudah dalam
mata kuliah geometri.
Aplikasinya:
1.
Sensor
motorik.
Mengenal balok,
mengetahui luas persegi panjang
2.
Pra
operasional,
Menyiapkan
kubus satuan
3.
Konkrit
opresional
-
Menyusun
kubus menjadi bentuk balok dari berbagai bentuk ukuran.
-
Menghitung
jumlah kubus satuan dari bentuk balok yang tersusun.
4.
Operasi
formal
c.
Teori
vygot sky.
Berusahamerubahpembelajaransendirikepembelajaran
yang berkelompokdan guru hanyasebagaifasilitator
1.
Siswa
menyampaikanpendapatnya tentang luas persegi panjang, dan mengindentifikasi tentang
bangun ruang,
2.
Diskusi
kelompok.
a.
Menyipkan
kubus satuan.
b.
Menyusun
kubus satuan menjadi balok yang berbeda.
c.
Menghitung
jumlah kubus pada setiap balok.
d.
Menentukan
rumus san nilai jumlah kubus satuan .
e.
Menemukan
rumus volume balok 9(p x l x t)
d.
Teori
Brunne.
Mencari luas
permukaan bola
1.
Enaktif
-
Menyiapkan
buah jeruk yang dipotong setengah ( seperti setengah bola )
-
Membuat
dua lingkaran yang jari-jarinya sama dengan jari-jari buah jeruk.
2.
Ikonik
Menggambar buah
jeruk yang setengah tersbut dan dua lingkaran ke papan tulis.
3.
Simbolik.
Luas lingkaran
= π r2
Luas ½
permukaan bola = 2 x luas lingkran.
Luas permukaan
bola = 2 x 2πr2
= 4 πr2
e.
Teori
gagne
Berdasarkan
teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne(1970) bahwa keterampilan intelektual
tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan masalah.
Delapan tipe
belajar menurut Gagne:
1. Signal learning
2. Stimulus-response learning
3. Chaining
4. Verbal association
5. Discrimination learning
6. Concept learning
7. Rule learning
8. Problem solving
Mencari luas
segitiga = ½ x a x t
1.
Fase
aprehensi
Pengenalan
tentang persegi panjang ( L= p x l ) , pengenalan tentang segitiga
2.


Fase
akusisi



=
P x l = ½ p x
l + ½ p x l
3.
Fase
penyimpanan
Luas segitiga
sama dengan ...... ?
4.
Fase
pemanggilan
Yaitu berisi
tentang penyelsaian masalah.
f.
Teori
baruda.
Manusiaakanbelajardenganbaikmelaluipeniruanyaknimelaluiapa
yang dilihatnyapadaseseorang, tayangan, dan lain-lain yang menjadi model
untukditiru.
Contoh
aplikasinya :
Materi :
menggambar sudut
Tahapan:
a.
Guru
mengajak siswa menyiapkan alat menggambar (penggaris, jangka, busur dll.)
b.
Guru
mempraktekkan cara menggambar sudut dengan benar menggunakan jangka dan
penggaris.
c.
Guru
mengajak siswa menirukan dengan menggambar sudut menggunakan jangka dan
penggaris dan melarang siswa untuk tidak menggambar dengan benda apapun selain
jangka dan penggaris penggaris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar