Translate

Jumat, 30 Januari 2015



a.       Teori Ausebel
yaitu membuat pembelajaran yang bermakna membangun pengetahuan dari pengalaman sebelumnya, riview atau pengulangan materi . contoh aplikasinya
Materi : menemukan nilai phi yaitu 3,14 atau 22/7
Meriview tentang mencari keliling lingkaran.
Menjiplak sebuah barang yang berbentuk lingkaran.
Kemudian hitung keliling lingkaran tersebut menggunakan metlin. Membagi lingkaran tersebut menjadi ½ lingkaran yang sam besar.
Ukurlah diamter lingkaran tersebut dengan penggaris
Menemukan nilai phi yaitu keliling lingkaran di bagi dengan diameter lingkaran tersebut.

b.      Teori pieget.
“Jika kita akan memberikan pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik, maka kita harus memperhatikan tingkat perkembangan berfikir anak tersebut.”
Tahapan :
a.       Tahap sensori motor : umur 0-2 tahun
(Ciripokokperkembangannyaanakmengalamidunianyamelaluigerakdaninderanyasertamempelajaripermanensiobyek)
Padatahap sensorimotor, intelegensianaklebihdidasarkanpadatindakaninderawianakterhadaptlingkungannya, sepertimelihat, meraba, menjamak, mendengar, membaudan lain-lain.
b.      Tahap Pra Operasional : umur 2-7 tahun
Ciripokokperkembangannyaadalahpenggunaan symbol/bahasatandadankonsepintuitif)
Misalnya:
Pembelajaran di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK). Anak-anak hanya diperkenalkan dengan bentuk. Misalnya pada kubus, hanya dikenalkan bentuknya saja. Karena anak usia Taman Kanak-Kanak hanya mampu melihat gambar dan tidak berbentuk penalaran atas pengalamannya sendiri.
c.       Tahap operasi kongkret : umur 7 – 11/12 tahun.
(Ciri pokok perkembangannya anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret).
Misalnya :Pembelajaran ditingkat Sekolah Dasar (SD). Anak sudah mulai dikenalkan tentang bangun ruang meliputi kubus, balok, tabung, dll. Kemudian anak-anak dikenalkan bahwa dalam kubus memiliki panjang,
d.      Tahap operasi formal: umur 11/12 ke atas.
(Ciri pokok perkembangannya adalah hipotesis, abstrak, dan logis)
Misalnya : -Pembelajaran ditingkat Sekolah Menengah (SMP dan SMU). Siswa  diajarkan mengetahui bentuk, struktur, dan isi dari bangun-bangun ruang yang ada.Tiap-tiap bangun ruang itu siswa diminta mengetahui cara menghitung luas sisi, volume serta bentuk permukaan dengan mengetahui jaring-jaring dari bangun tersebut.
- pada jenjang SMA hanya diperdalam dengan mengkaji unsur-unsur yang terdapat pada bangun ruang, disamping mengulangnya kembali pembelajaran tersebut. Pembelajaran di SMU sudah sampai pada tingkat penalaran oleh pengalaman sendiri.
- Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Mahasiswa di perguruan tinggi lebih mendalami bangun ruang sudah  dalam mata kuliah geometri.
Aplikasinya:
1.      Sensor motorik.
Mengenal balok, mengetahui luas persegi panjang
2.      Pra operasional,
Menyiapkan kubus satuan
3.      Konkrit opresional
-          Menyusun kubus menjadi bentuk balok dari berbagai bentuk ukuran.
-          Menghitung jumlah kubus satuan dari bentuk balok yang tersusun.
4.      Operasi formal 
c.       Teori vygot sky.
Berusahamerubahpembelajaransendirikepembelajaran yang berkelompokdan guru hanyasebagaifasilitator
1.      Siswa menyampaikanpendapatnya tentang luas persegi panjang, dan mengindentifikasi tentang bangun ruang,
2.      Diskusi kelompok.
a.       Menyipkan kubus satuan.
b.      Menyusun kubus satuan menjadi balok yang berbeda.
c.       Menghitung jumlah  kubus pada setiap balok.
d.      Menentukan rumus san nilai jumlah kubus satuan .
e.       Menemukan rumus volume balok 9(p x l x t)
d.      Teori Brunne.

Mencari luas permukaan bola
1.      Enaktif
-          Menyiapkan buah jeruk yang dipotong setengah ( seperti setengah bola  )
-          Membuat dua lingkaran yang jari-jarinya sama dengan jari-jari buah jeruk.

2.       Ikonik
Menggambar buah jeruk yang setengah tersbut dan dua lingkaran ke papan tulis.
3.      Simbolik.
Luas lingkaran = π r2
Luas ½ permukaan bola = 2 x luas lingkran.
Luas permukaan bola = 2 x 2πr2
                                    = 4 πr2
e.       Teori gagne
Berdasarkan teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne(1970) bahwa keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan masalah.
Delapan tipe belajar menurut Gagne:
1.      Signal learning
2.      Stimulus-response learning
3.      Chaining
4.      Verbal association
5.      Discrimination learning
6.      Concept learning
7.      Rule learning
8.      Problem solving

Mencari luas segitiga = ½ x a x t
1.      Fase aprehensi
Pengenalan tentang persegi panjang ( L= p x l ) , pengenalan tentang segitiga
2.      Fase akusisi

                                               =                                          


P x l                                         = ½ p x l + ½ p x l

3.      Fase penyimpanan
Luas segitiga sama dengan ...... ?
4.      Fase pemanggilan
Yaitu berisi tentang penyelsaian masalah.
f.       Teori baruda.
Manusiaakanbelajardenganbaikmelaluipeniruanyaknimelaluiapa yang dilihatnyapadaseseorang, tayangan, dan lain-lain yang menjadi model untukditiru.
Contoh aplikasinya :
Materi : menggambar sudut
Tahapan:
a.     Guru mengajak siswa menyiapkan alat menggambar (penggaris, jangka, busur dll.)
b.    Guru mempraktekkan cara menggambar sudut dengan benar menggunakan jangka dan penggaris.
c.     Guru mengajak siswa menirukan dengan menggambar sudut menggunakan jangka dan penggaris dan melarang siswa untuk tidak menggambar dengan benda  apapun selain  jangka dan penggaris penggaris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar