Translate

Senin, 02 Maret 2015

Soal Pengembangan Kurikulum



Tugas pengembangan kurikulum
Permasalahan dan solusi tentang pokok pembahasan perbedaan individu dan mastery learning
1. 1. Pada setiap murid/siswa dalam semua sekolahan  sudah dipastikan mempunyai perbedaan yang berbeda-beda. Kurikulum yang sudah digunakan belum bisa mencapai maksimal, masih ada beberapa siswa yang sedikit tertinggal dari siswa yang lainnya. Murid yang tertinggal tersebut memang sepertinya harus diberikan perhatian khusus. Nah..bagaimana bentuk  konkret perhatian khusus yang harus diberikan oleh pendidik agar si anak-anak yang tertinggal tersebut bisa mengejar ketertinggalan mereka,,??apakah dengan melakukan pembenahan kurikulum yang sudah digunakan?  atau hanya memberi waktu lebih kepada si anak-anak yang tertinggal saja ??atau bagaimanakah,,?
Jawab:
Langkah konkret yang harus dilakukan adalah dengan pembenahan kurikulum yang ada, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Selain itu, juga perlu diperhatikan bagaimana cara pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran (metode pembelajaran), apakah yang metode yang digunakan oleh seorang pendidik tersebut bervariasi atau hanya monoton saja? Jika seorang pendidik hanya menggunakan metode pembelajaran yang monoton (misalnya hanya ceramah), maka ini sudah seharusnya di rubah (diperbaiki) karena tentu cara siswa dalam belajar bermacam-macam, ada yang paham hanya dengan ceramah, ada yang perlu diadakan diskusi, ada yang perlu dengan banyak tugas, dan lain sebagainya, sehingga kebutuhan masing-masing individu terpenuhi. Memberikan waktu yang cukup juga perlu agar siswa/ murid dapat menguasai materi secara menyeluruh.
 
2.     2.  Mastery learning atau prinsip belajar tuntas menyatakan bahwa jika semua anak diberi waktu yang cukup, tidak ada namanya anak yang kurang pandai. Dengan perkataan lain anak itu semuanya pandai jika mereka diberi waktu yang cukup untuk memahami atau mempelajari suatu pelajaran. Permasalahannya adalah jika ada satu dua anak yang mereka memang perlu bimbingan khusus, apakah masih bisa menggunakan prinsip belajar tuntas (mastery learning)? Dan bagaimanakah cara yang paling efektif mempraktekkan agar mastery learning itu bisa tercapai (tercapai= setiap anak mampu dan paham, tanpa terkecuali, tidak ada yang tertinggal)?
Jawab:
Tetap dapat diterapkan prinsip mastery learning, karena justru prinsip ini menekankan tingkat pemahaman pada masing-masing peserta didik (individual). Selain itu, prinsip mastery learning menempatkan siswa/ peserta didik sebagai subjek dan guru/ pendidik sebagai fasilitator, sehingga terhadap siswa yang memerlukan bimbingan khusus, kebutuhan mereka dapat terpenuhi, karena guru memfasilitasi tiap-tiap individu, bukan secara kolektif. Cara yang efektif agar ketuntasan dalam belajar dapat tercapai adalah dengan memberi waktu yang cukup kepada masing-masing individu untuk   memahami materi yang diajarkan. Namun demikian, jika hanya memberi waktu yang cukup saja untuk peserta didik ini masih kurang, karena tingkat penguasaan materi pelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh waktu yang diberikan. Faktor lain yang perlu juga untuk diperhatikan adalah kesungguhan, bakat, kesempatan belajar, kualitas pembelajaran, dan kemampuan memahami pelajaran. Jika faktor-faktor tersebut telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan peserta didik, maka ketuntasan belajar dapat terwujud. Hal lain yang perlu diperhatikan, dalam mastery learning, materi pelajaran diberikan secara bertahap dengan asas maju berkelanjutan (continuous progress), sehingga peserta didik akan dapat mempelajari materi selanjutnya jika dia telah menguasai materi yang telah diajarkan. Kemudian dalam memenuhi kebutuhan untuk peserta didik yang sudah menguasai maupun belum menguasai materi yang diajarkan, maka kepada mereka yang belum menguasai diberikan program perbaikan dan kepada yang sudah menguasai diberikan program pengayaan, sehingga ketuntasan dapat tercapai secara maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar